Penerapan teknologi wearable dalam kesehatan menawarkan manfaat yang luar biasa. Namun dibalik manfaat tersebut, sudah tertera risiko yang perlu diwaspadai.
Berbicara mengenai teknologi wearable sendiri sebenarnya berupa perangkat IoT (Internet of Things) yang bisa dikenakan atau ditanam di tubuh. Salah satu contohnya yaitu smartwatch.
Penggunaan Teknologi Wearable dalam Kesehatan
Teknologi wearable sudah diterapkan di berbagai bidang, tidak terkecuali kesehatan sekalipun. Di dunia kesehatan, teknologi ini berguna untuk memantau kebugaran tubuh penggunanya.
Hal ini karena di dalam teknologi tersebut terdapat berbagai fitur memadai. Fiturnya bisa membantu pengguna untuk memantau aktivitas fisik, mengelola kondisi kesehatan maupun mencapai tujuan kebugaran tertentu.
Hasil pemantauan tersebut bisa terlihat secara real time. Dengan demikian, pengguna bisa menjadikannya sebagai pedoman maupun peringatan dini terkait kesehatan tubuh.
Manfaat Teknologi Wearable
Saat menerapkannya dalam dunia kesehatan, teknologi ini menawarkan sejumlah manfaat. Adapun manfaatnya ialah sebagai berikut.
Jadi Self Monitoring
Pengguna bisa menjadikan teknologi ini sebagai self monitoring. Hal ini karena penggunaannya bisa untuk menghitung jumlah langkah, memantau detak jantung, GPS, mengukur tekanan darah dan lainnya.
Bahkan fitur yang ada di teknologi ini juga membantu ibu hamil maupun bersalin. Penggunanya pun bisa mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya dengan baik.
Mendukung Continues Monitoring
Teknologi ini juga membantu melancarkan manajemen rumah sakit. Lebih tepatnya mendukung continues monitoring.
Saat ada pasien yang sudah pulang namun masih membutuhkan pemantauan, bisa menggunakan teknologi ini untuk memantau perkembangannya. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, teknologinya harus ada pada pasien dan tim medis di rumah sakit.
Menjaga Kesehatan Mental
Bukan hanya kebugaran fisik saja yang terjaga berkat teknologi ini, namun juga kesehatan mental penggunanya. Hal ini karena pengguna bisa meningkatkan motivasi sekaligus kepercayaan diri.
Bagaimana tidak, teknologi ini berbekal fitur notifikasi untuk menghubungkan pengguna dengan teman maupun keluarganya. Hal inilah yang membuat pengguna bisa mendapatkan dukungan sosial maupun kesejahteraan emosional yang baik.
Dukung Kepatuhan dalam Pengobatan
Teknologi ini juga memiliki fitur pengingat yang membantu pengguna untuk teratur minum obat maupun mengecek kadar glukosa bagi pasien diabetes. Pengguna pun bisa optimal dalam mendapatkan pengobatan.
Risiko Teknologi Wearable
Dengan manfaat di atas, penggunaan teknologi ini juga memiliki risiko. Berikut sejumlah risikonya.
Biaya Mahal
Salah satu risikonya yaitu membutuhkan biaya mahal. Hal ini karena perangkat wearable termasuk teknologi canggih dengan harga tidak murah sehingga tak semua orang bisa memiliki maupun menggunakannya.
Ketergantungan
Saat menggunakan teknologi ini, bisa saja penggunanya merasa ketergantungan untuk memantau kesehatannya. Hal ini membuatnya kurang menyadari apabila ada tanda fisik yang mungkin lebih akurat dari data di perangkat.
Saat bangun tidur, kepala terasa pusing, badan pegal dan kaki kesemutan. Smartwatch yang digunakan tidak mendeteksi tanda tersebut sehingga pengguna kerap mengabaikannya.
Gejala tersebut pun berulang setiap hari. Ketika datang ke dokter, rupanya ada banyak riwayat penyakit yang memiliki gejala tersebut. Mulai dari anemia, hipotensi, hingga neuropati perifer.
Masalah Keamanan Data
Ketika menggunakan perangkat, tentu perlu memperhatikan keamanan data atau privasi. Hal tersebut jadi masalah tersendiri ketika menggunakan perangkat wearable.
Apalagi informasi kesehatan yang ada di teknologi ini sangatlah sensitif. Apabila tidak menjaga keamanan datanya dengan baik, bisa saja terserang ancaman cyber dan rentan penyalahgunaan.
Penerapan teknologi wearable dalam kesehatan bisa membantu pasien maupun tenaga medis. Akan tetapi, ada risikonya. Maka dari itu, pertimbangkan dan bijaklah dalam menggunakannya.