Revolusi kecerdasan buatan atau yang terkenal dengan istilah AI (Artificial Intelligence) tampak jelas di berbagai bidang kehidupan. Mulai dari bisnis, transportasi, kesehatan, sampai dengan pendidikan. Teknologi tersebut memberikan pengaruh yang besar.
Pengaruhnya pun mencangkup dampak positif maupun negatif. Tidak heran sebab AI mampu membantu dan bahkan menggantikan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Mengenal Revolusi Kecerdasan Buatan
AI sendiri merupakan sistem yang bisa mensimulasikan kecerdasan manusia. Dengan begitu, sistem tersebut bisa berperilaku layaknya manusia.
Baik itu belajar memecahkan masalah, mengambil keputusan, merencanakan dan lain sebagainya. Dalam hal ini, AI memang mampu menganalisis data, membuat prediksi dan mengenali pola sesuai informasi yang ia miliki.
Dengan penjelasan tersebut, AI termasuk teknologi utama yang ada di balik revolusi industri 4.0. Karena hal itu, keberadaannya mampu membawa perubahan yang luar biasa.
Selama menjalankan kinerjanya, AI memiliki mekanisme sendiri. Mekanismenya mencangkup domain knowledge, machine learning, hingga menghasilkan data.
AI di Sektor Bisnis
Sebagaimana yang sudah kita singgung di atas, teknologi ini memang merambah berbagai bidang kehidupan. Salah satunya ialah di sektor bisnis atau perindustrian.
Membantu Perusahaan Mendapatkan Karyawan yang Tepat
Dalam sektor bisnis, revolusi kecerdasan buatan membantu manajer perusahaan untuk mencari kandidat yang sesuai. Melalui teknologi tersebut pula, teknologi ini melatih karyawan agar lebih berkualitas.
Membantu Analisis Data
Tak berhenti di situ saja, penerapan kecerdasan buatan di sektor bisnis juga terlihat dari proses analisis data. AI yang memiliki algoritma pembelajaran mesin ini membantu perusahaan untuk menganalisis data pelanggan dengan memahami perilaku maupun preferensinya.
Berkat mekanisme AI tersebut, maka perusahaan bisa lebih mudah untuk mengambil keputusan. Bahkan terasa lebih efektif ketika ingin mengembangkan strategi pemasarannya.
Melakukan Pekerjaan Berulang dan Rutin
Menariknya lagi, AI juga mampu mendukung proses bisnis dengan software RPA. Dalam proses tersebut, AI bisa melakukan tugas yang rutin dan berulang.
Misalnya saja entry data dan mengelola faktur. Apabila manusia yang melakukannya, biasanya mudah bosan jenuh dan bahkan mengantuk.
Karena memanfaatkan teknologi AI, tentu saja prosesnya bisa lebih cepat selesai. Selain lebih hemat waktu dan tenaga, penerapannya juga memungkinkan hasilnya akurat karena minim kesalahan.
Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Tak banyak yang menyadari pula bahwa revolusi kecerdasan buatan mampu meningkatkan pengalaman pelanggan. Lebih tepatnya saat memanfaatkan Chatbot AI.
Dengan teknologi tersebut, pebisnis bisa memberikan dukungan pelanggan secara penuh 24/7. Kemampuannya tak sekedar itu saja karena AI juga membantu perusahaan untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan melalui rekomendasi produk ataupun layanan sesuai riwayat pembeliannya.
Risiko Data Privasi Pelanggan Bocor
Penerapan AI di sektor bisnis memang memiliki peluang menjanjikan. Namun dibalik itu semua, juga ada tantangan atau ancaman tersendiri.
Tantangannya berkaitan erat dengan privasi data. Perusahaan atau pebisnis yang menjalankan usaha harus memastikan data pelanggan terjamin keamanannya.
Jika data pelanggan yang berguna dalam melatih algoritma AI bocor, tentu bisa kehilangan kepercayaan. Oleh karena itu, jangan sampai kehilangan pelanggan karena tidak menjamin keamanan privasi data mereka.
AI di Sektor Transportasi
Selain di bidang bisnis atau perindustrian, penerapan kecerdasan buatan ini juga terlihat dalam sektor transportasi. Sama halnya di sektor bisnis tadi, penerapan AI di bidang transportasi juga memiliki peluang dan tantangan tersendiri.
Menganalisa Kondisi Jalanan
Dengan adanya revolusi kecerdasan buatan, maka pengguna jalan bisa menganalisis kondisi yang ada di jalanan. Misalnya saja macet ataupun masalah lainnya yang berkaitan dengan lalu lintas.
Kemampuan ini tidak lain karena teknologi tersebut bersinggungan dengan sensor maupun kamera di jalanan. Dari sensor dan kamera tersebut, maka menghasilkan data lantas mengirimkannya ke cloud.
Teknologi AI pun menganalisa dan menyimpulkan kondisi jalanan sesuai data yang masuk tersebut. Karena mengetahui kondisi jalanan dengan baik, pengguna jalan sebenarnya juga bisa memilih rute lain untuk menghindarinya.
Deteksi Kerusakan Kendaraan
Adanya teknologi AI juga membantu pengguna jalan untuk mendeteksi adanya kerusakan kendaraan. Salah satu contohnya terlihat dalam metode Dempster Shafer dengan basis Codeigniter yang ada pada mesin mobil.
Ketika mobil mengalami kerusakan, tidak sedikit pengguna yang tak menyadarinya. Hal ini jelas berbahaya apabila pengguna tersebut tetap menggunakan mobil untuk berkendara.
Bisa saja mobil mogok di tengah jalan. Parahnya lagi, pengendara bisa mengalami kecelakaan mobil.
Berbeda jika memanfaatkan teknologi AI ini karena bisa mendeteksi kerusakan kendaraan sehingga tidak semakin parah. Meski ada teknologi AI, setiap pengguna tentu juga harus memberikan perawatan secara berkala kepada kendaraan kesayangan agar tidak mudah mengalami kerusakan.
Mengemudikan Kendaraan
Teknologi AI benar-benar canggih, bahkan mampu mengemudikan kendaraan tanpa sopir. Dalam hal ini, revolusi kecerdasan buatan memungkinkan kendaraan bisa berjalan sendiri sembari menganalisa lingkungan sekitarnya. Hal ini terkenal dengan istilah autopilot.
Mode Autopilot Rawan Kecelakaan
Penerapan AI di sektor transportasi memang memiliki banyak manfaat dan peluang. Namun teknologi AI ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahannya terlihat dalam mode autopilot. Teknologi ini memang mampu membantu kendaraan untuk berjalan sendiri.
Akan tetapi, bukan tidak mungkin ada hal tak diinginkan bisa terjadi sewaktu-waktu. Misalnya saja tabrakan. Untuk menghindari hal itu, pengguna tetap harus melakukan pengawasan yang ketat dengan alasan keamanan.
AI di Sektor Kesehatan
Penerapan AI ini juga terlihat di sektor kesehatan. Revolusi kecerdasan buatan turut memberikan manfaat atau keuntungan dan tantangan tersendiri di lingkup kesehatan.
Efisiensi dalam Diagnostik Medis
Saat menggunakan teknologi AI, maka proses diagnostik medis terasa lebih efisien. Tak heran karena teknologi ini melancarkan proses evaluasi kondisi lewat analisis gejala, hasil tes maupun riwayat medis.
Dengan begitu, tim medis bisa mengetahui penyebab masalah kesehatannya. Secara tidak langsung, tim medis juga bisa mendapatkan manfaat selama memanfaatkan AI karena membantu dalam memberikan pengobatan kepada pasien.
Membantu Layanan Kesehatan
Revolusi kecerdasan buatan juga membantu tim medis untuk memberikan layanan kesehatan secara optimal kepada pasien. Hal ini masih ada kaitannya dengan poin tadi yang melancarkan proses diagnosis penyakit.
Selain itu, AI bisa membantu layanan kesehatan karena mampu menganalisis citra medis. Maka dari itu, penerapannya tidak hanya menguntungkan tim medis, melainkan juga masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
Analisa Data
AI juga bisa membantu analisa data pasien. Baik itu citra medis 2D/3D, tanda vital, riwayat medis, hasil uji laboratorium, informasi demografis, sampai dengan bio sinyal.
Karena mampu menganalisa data, tim medis jadi merasa lebih mudah saat ingin mengambil keputusan maupun memberikan hasil prediksi secara akurat. Perawatan pasien pun bisa lebih maksimal.
Tergantung Ketersediaan Data Medis
Teknologi AI di sektor kesehatan memiliki kelemahan karena tergantung dari kualitas maupun ketersediaan data medis. Sebagaimana yang kita tahu, data medis biasanya tidak lengkap, tak berlabel dan terfragmentasi.
Bahkan ada kalanya tak tersedia datanya. Padahal AI membutuhkan data dalam jumlah besar, lengkap dan jelas. Hal ini pun jadi tantangan tersendiri bagi tim medis ketika ingin memanfaatkan AI di sektor kesehatan.
AI di Sektor Pendidikan
Revolusi kecerdasan buatan mampu meningkatkan proses pembelajaran. Sektor pendidikan pun jadi lebih efisien. Namun ada juga tantangan yang perlu dihadapi ketika memanfaatkan teknologi AI.
Memberi Pembelajaran Sesuai Individu
Teknologi ini bisa menganalisa data mengenai kebutuhan siswa. Karena hal itu, AI bisa memberikan pembelajaran secara individual.
Dengan kinerja tersebut, siswa jadi lebih mudah untuk belajar. Bahkan siswa juga merasa terbantu ketika ingin mengatasi kesulitan selama belajar.
Membantu Evaluasi Siswa
AI juga membantu dalam evaluasi atau penilaian siswa. Hal ini mencangkup evaluasi dalam bidang akademis maupun keterampilan siswa.
Pengembangan Kurikulum Adaptif
Dalam penerapan AI, rupanya juga bisa melahirkan pengembangan kurikulum yang adaptif. Kurikulum yang berjalan pun bisa real time dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Kinerja ini bisa dilakukan karena melibatkan serangan proses analisis data. Proses tersebut melalui kuis, tes, hingga interaksi siswa saat belajar materi yang guru sampaikan.
Bisa Memicu Diskriminasi
Jika guru tidak memanfaatkan AI secara optimal, maka bisa memicu sikap diskriminasi. Oleh karena itu, pendidik perlu mengembangkan keahlian baru agar mampu mengintegrasikan AI dalam proses pembelajarannya.
Peluang dan Ancaman AI
Dalam revolusi kecerdasan buatan memang tampak jelas beragam peluangnya. Adanya AI tentu membantu banyak sektor.
Sektor bisnis, kesehatan, pendidikan, hingga transportasi jadi lancar karena melibatkan teknologi AI. Kinerja di berbagai sektor tersebut jadi terasa lebih efektif, efisien dan cepat.
Namun AI memiliki ancaman tersendiri jika tidak dimanfaatkan secara bijak. Ancamannya tentu saja bisa menggantikan peran manusia di sejumlah profesi.
Jika sudah demikian, akan terjadi krisis lapangan pekerjaan. Salah satu contohnya ialah lapangan pekerjaan yang membutuhkan penulis artikel.
Teknologi AI bisa menganalisis data dan membuat artikel hanya dalam hitungan detik saja. Berbeda dengan penulis artikel yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk melahirkan artikel murni dan berkualitas.
Contoh lainnya terlihat dari lingkup pekerjaan akuntan. Seorang akuntan tentu membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Namun berbeda dengan AI yang bisa mendapatkan hasil dalam waktu singkat. Hasilnya tergantung dari data yang dimasukkan.
Ancamannya juga tampak dari potensi digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Misalnya saja untuk peretasan.
Mengetahui hal itu, sudah semestinya memanfaatkan teknologi AI sebijak mungkin. Manusia juga harus terus belajar sekaligus mengembangkan keterampilan baru agar tak tergantikan perannya oleh AI.
Revolusi kecerdasan buatan memang memberikan manfaat dan peluang menjanjikan. Namun waspadai pula tantangan dan ancamannya. Manusia perlu menghadapi kemajuan teknologi ini dengan senantiasa berpikir kritis, meningkatkan kreativitas dan kecerdasan emosionalnya.